Kamis, 24 Juli 2008

Kesabaran Tanpa Batas

Laukna Benang, Caina Herang

Ini cerita tentang kesabaran. Seperti kata Pak Permadi - Renungan Kalbu - kesabaran sejati adalah sebuah kesabaran tanpa batas. Bila ada batasnya maka dia menyalahi arti hakiki dari kesabaran itu sendiri. Orang yang sudah hilang kesabaran, selalu mencoba membela diri dengan mengatakan bahwa dia manusia biasa, jadi kesabarannya tentu ada batasnya. Inilah letak kesalahannya. Kesabaran memang tidak boleh ada batasnya. Namun, apakah hal itu berarti bahwa kita harus kalah atau mengalah demi kesabaran. Jawabannya adalah tidak, tidak sama sekali. Kita hanya berhenti, pause, boleh juga mundur sedikit untuk berancang-ancang dan melangkah maju kembali tetap dengan penuh kesabaran, sehingga pada akhirnya kita akan menuai kemenangan. Sebuah kemenangan tanpa harus mengalahkan. Ada pepatah Sunda yang berbunyi: Laukna benang, caina herang - Ikannya dapat, airnya tetap jernih. Menang tanpa mengobok-ngobok. Demikian indah dan tepatnya pribahasa tsb.

Senin, 28 Januari 2008

Buku-buku Agus Mustafa

Buku-buku Agus Mustofa

Saya yakin banyak orang sudah baca buku-buku karangan Agus Mustofa. Buku-buku tersebut oleh pengarangnya disebutkan sebagai serial buku diskusi tasauf modern.

Beberapa yang sudah saya baca:

- Pusaran Energi Ka'bah

- Terpesona di Sidratul Muntaha

- Ternyata Akhirat Tidak Kekal

- Menyelam Dalam Samudra Ruh dan Jiwa

Menarik sekali membaca buah pemikiran Agus Mustafa yang merupakan perpaduan antara pengetahuan alam atau sains dengan ayat-ayat Al-Qur'an. Saya pribadi memperoleh pencerahan tersendiri dengan membaca buku-buku tersebut.