Kamis, 24 Juli 2008

Kesabaran Tanpa Batas

Laukna Benang, Caina Herang

Ini cerita tentang kesabaran. Seperti kata Pak Permadi - Renungan Kalbu - kesabaran sejati adalah sebuah kesabaran tanpa batas. Bila ada batasnya maka dia menyalahi arti hakiki dari kesabaran itu sendiri. Orang yang sudah hilang kesabaran, selalu mencoba membela diri dengan mengatakan bahwa dia manusia biasa, jadi kesabarannya tentu ada batasnya. Inilah letak kesalahannya. Kesabaran memang tidak boleh ada batasnya. Namun, apakah hal itu berarti bahwa kita harus kalah atau mengalah demi kesabaran. Jawabannya adalah tidak, tidak sama sekali. Kita hanya berhenti, pause, boleh juga mundur sedikit untuk berancang-ancang dan melangkah maju kembali tetap dengan penuh kesabaran, sehingga pada akhirnya kita akan menuai kemenangan. Sebuah kemenangan tanpa harus mengalahkan. Ada pepatah Sunda yang berbunyi: Laukna benang, caina herang - Ikannya dapat, airnya tetap jernih. Menang tanpa mengobok-ngobok. Demikian indah dan tepatnya pribahasa tsb.

2 komentar:

Wahyu Kodar mengatakan...

ASSALAMU`ALAIKUM WR. WB.

PAK NOOR BOLEH KENALAN TIDAK? SAYA WAHYU KODAR 20 TAHUN (LAKI-LAKI) HABIS KONTRAK DI PT. SANYO SEBAGAI REPAIR KAMERA DIGITAL. NO HP 085880656671.

SAYA PUNYA BUKU PAK AGUS SAMPAI SERI KE-18, TETAPI SAMPAI BULAN DESEMBER 2008 INI BELIAU SUDAH MENYELESAIKAN 20 BUKU. BUKU YANG TERAKHIRNYA BERJUDUL BERAGAMA DENGAN AKAL SEHAT. SUDILAH PAK NOOR UNTUK DISKUSI DI BLOG SAYA DI http://scientificfasting.blogspot.com

Atau komunikasi lewat handphone. Saya tunggu ya pak... Wsw. Salam. Wahyu di Depok

Wahyu Kodar mengatakan...

Pak Noor jangan sampai lupa yaa... saya tunggu di handphone saya... Terima kasih